Tidak Tahan "Kegilaannya", Dodi Dihabisi Ayah dan Adik Kandung Sendiri

    Tidak Tahan "Kegilaannya", Dodi Dihabisi Ayah dan Adik Kandung Sendiri
    Kapolres Bungo AKBP Guntur Saputro memberi keterangan soal pengungkapan kasus kematian Dodi, 35 tahun yang ditemukan mengapung di Cekdam Desa Mulyajaya, pelepat, Kamis akhir pekan lalu/foto: dok Polres Bungo

    JAMBI - - Tim Petir Polres Bungo, Polda Jambi, berhasil mengungkap misteri kasus temuan mayat laki-laki yang mengapung dalam kondisi terikat di Bendungan Desa Mulyajaya, Kecamatan Pelepat, Kabupaten Bungo, pada Kamis pekan lalu.

    Mayat laki-laki yang mengapung dengan kondisi kaki-tangan terikat tali plastik, korban pembunuhan yang diduga dilakukan oleh anggota keluarganya sendiri. Korban bernama Dodi, 35 tahun, dihabisi keluarganya karena tidak tahan atas “kegilaan” Dodi yang diduga mengindap gangguan kejiwaan.

    Kapolres Bungo Ajun Komisaris Besar Guntur Saputro membenarkan sukses pengungkapan kasus temuan mayat yang menghebohkan warga tersebut. Kerja keras Polres Bungo melakukan penyelidikan berbasis scientifik crime investigation, kata Guntur, menyimpulkan korban dihabisi orang terdekatnya.

    “Alhamdulillah, misteri temuan mayat menemukan titik terang. Terduga pelakunya sementara kita sangkakan ke dua orang terdekatnya. Masih kita dalami, ” kata Guntur Saputro kepada Media Indonesia, Senin (6/12).

    Guntur mengamini kedua tersangka berinisial Kus, 56 tahun dan UJ, 28 tahun yang notabene adalah ayah dan adik kandung korban sendiri.

    Motif pembunuhan, dari pemeriksaan sementara diduga dipicu akumulasi permasalahan yang dialami keluarga tersangka selama atas perilaku tidak normal dan meresahkan dari korban yang diakui warga setempat mengindap gangguan kejiwaan.

    Korban diperkirakan sudah meninggal sekitar 12 jam sebelumnya mayatnya ditemukan warga mengapung di Cekdam Desa Mulyajaya. Diduga korban diceburkan ke dalam sungai dalam keadaan hidup dengan kaki dan tangan terikat. Hal itu diperkuat dari tindakan otopsi yang dilakan Tim Forensik yang menemukan korban mengalami hipoksia (kekurangan oksigen dalam darah), dan ternggorokkannya dipenuhi pasir. (permato)

    solmi

    solmi

    Artikel Sebelumnya

    Terikat Tali, ODG di Bungo Diduga Diceburkan...

    Artikel Berikutnya

    Polres Bungo Himpun Donasi untuk Korban...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Indonesia Dikuasai Oligarki, Jangan Sampai Rakyat Merasa Dijajah 'Kumpeni' Zaman Now
    Hendri Kampai: Kekuasaan, Kesempatan untuk Berbuat Baik atau Kezaliman yang Menghancurkan
    Nick Priska: Hanya Ahmadi Zubir yang Layak Pimpin Kota sungai Penuh

    Ikuti Kami